Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 21:03:45【Resep Pembaca】398 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(591)
Artikel Terkait
- Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal
- Rahasia singkong: makanan sederhana dengan segudang manfaat
- Minum air dan simpan sisa makanan jika alami dugaan keracunan MBG
- BGN wajibkan SPPG masak dengan air galon guna cegah keracunan
- Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula
- Istana suguhkan Soto Banjar hingga mangut gindara untuk Presiden Afsel
- Kementerian UMKM sebut realisasi KUR sektor produksi capai 70 persen
- Satu oknum Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO
- Kiat merawat kompor di rumah agar awet
- 8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkab Jayapura perkuat mutu dan keamanan pangan di dapur MBG

Sekitar 350 keluarga di Sudan berjalan kaki 50 km untuk mengungsi

Mendukbangga nilai program MBG untuk 3B di Kepri sudah tepat sasaran

Kemensos bidik peluang penyandang disabilitas jadi koki SPPG

SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan

Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini

Polda Kalteng perdana distribusikan 1000 paket MBG di Palangka Raya

Yili Raih Dua IDF Dairy Innovation Awards di World Dairy Summit 2025